Foto Ama Calon Istri

Ni Foto saya ama calon istri lagi jalan-jalan ke Paris, (Parangtritis). seru, asik, dan bahagia pastinya,hehehe.

Foto Nikah 23 Agustus 2012

Hari Ini, waktu saya ijab Qobul, katanya duniapun ikut tersenyum :)

Foto nikah, foto bareng sepupu

Ni sepupu-sepupu saya yang sering Nge Jailin Hatinya wanita, :D

Lagi Di Ait terjun dekat Ketep

Nih Foto di air terjun dekat ketep, namanya lupa.hehe

Seru-Seruan di Pantai Bareng Sahabat

Nih Foto satu kekejaman yang pernah terjadi diDunia, di Kubur Hidup-hidup ama Duo Lati,hahaha

Senin, 13 Juni 2011

Cara Menjadikan Foto Kita Sebagai Background Di Blog Pribadi

Sesuatu yang akan saya posting kali ini adalah bagaimana cara menjadikan foto kita sebagai background di blog pribadi yang kita miliki.

  1. Login ke dashboard account Blogger kalian, lalu klik menu “Layout” di blog yang ingin kalian edit tampilan layoutnya, setelah itu klik menu “Edit HTML”.
  2. Sekarang kalian harus meng-upload foto yang ingin kalian jadikan background dari blog kalian tersebut ke suatu lokasi hosting di internet, sebagai contoh kalian bisa meng-uploadnya ke situs ImageShacks. Setelah fotonya berhasil terupload maka nanti kalian akan diberi tahu URL foto kalian tersebut.
  3. Balik lagi ke halaman Blogger kalian tadi, lalu copy kode CSS berikut:
    <style type="text/css">
    style>
    Mengedit template Blogger untuk mengganti background menggunakan foto Setelah di-copy kodenya lalu kalian paste-kan kode tersebut ke template Blogger kalian tepatnya sebelum kode (lihat gambar di samping ini jika bingung) dan jangan lupa untuk mengganti tulisan “Ganti dengan URL foto kalian” di dalam kode tersebut menggunakan URL foto kalian yang telah kalian upload sebelumnya ke ImageShacks. Setelah itu kalian klik menu “Save Template” kemudian buka blog kalian tersebut untuk melihat perubahan layout yang telah kalian lakukan.

Minggu, 05 Juni 2011

Pesona Danau Limboto


Begitu indahnya keindahan alam didepan mataku
Pohon dan rumput menyambutku dengan tarian..
Senangya hati melihat pemandangan Danau Limboto..…
Sentuhan hangat sang mentari,
Desahan sejuk sang angin yang bersiul menggoda
Menyambarku saat mata ini Melihat Perahu yang berjalan seakan disambar angin
Di air yang begitu tenang.
Dan seketika aku tersadar, Tuhan betapa Indahnya semua ini..
angin bertiup tak pernah berhenti diatas tarian keindahan alam..
hati tenang,
damai,
sungguh damai.
ketika aku menari bersama senja, menikmati semua ini
perlahan aku berpikir, betapa Indahnya ciptaanmu tuhan
betapa indahnya alam yang ada didepan mataku.

by. Matto Ibra

Rabu, 01 Juni 2011

Badan Atau Hati Yang Wajib DiTutupi Pertama?


بسم الله الرحمن الرحيم

Sering kita mendengar alasan saudari-saudari kita yang agak enggan untuk menutup auratnya secara sempurna bahwa mereka ingin memperbaiki hati terlebih dahulu untuk kemudian siap mengenakan jilbab. "Saya ingin menutupi hati terlebih dahulu baru memakai jilbab." ujar salah seorang dari mereka.

Alasan seperti ini sangatlah umum dikatakan. mengatakan demikian lebih halus ketimbang langsung mengatakan "TIDAK" untuk jilbab. tapi pada intinya itu, tidak ingin mengenakan jilbab.

Kamis, 26 Mei 2011

Meningkatkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI


KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji-pujian bagi Allah pemelihara sekalian alam. Tak lupa shalawat serta salam senangtiasa tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW atas keluarganya, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Puji syukur kita panjantkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, taufik, inayah serta hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan makalah Individu mata kuliah Ilmu pendidikan Islam ini dengan baik tanpa suatu halangan apapun. Ucapan terima kasih juga Saya sampaikan kepada:
1. Dr.Tasman Hamami, MA. selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
2. Teman-teman yang telah membantu dan mendukung hingga selesainya makalah ini.
Saya juga berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi sahabat-sahabat mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan mudah-mudahan dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan keberhasilan belajar pada masa yang akan datang.“Tiada gading yang tak retak, tiada kesempurnaan kecuali hanya milik Allah semata”. Dengan senang hati, penulis menanti kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini.Akhir kata, semoga rahmat Allah SWT dan berkah-Nya senangtiasa tercurahkan kepada kita semua.Amiin.
Yogyakarta, Mei 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………....
BAB I :PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG…………………………………………………………………..
RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………..
BAB II: PEMBAHASAN
PENGERTIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI………………………
MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PAI……………………………………
RUANG LINGKUP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI…………………
KOMPETENSI PROFESIONAL BERSIFAT PSIKOLOGIS……………………….
BAB III: PENUTUP
KESIMPULAN……………………………………………………………………….
SARAN………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………..........................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam setiap studi tentang ilmu kependidikan, persoalan dengan guru dan kualitas guru senantiasa disinggung, bahkan menjadi salah satu pokok bahasan yang mendapat tempat tersendiri ditengah-tengah ilmu pendidikan yang begitu luas dan kompleks. Dewasa ini perhatian itu bertambah besar sehubungan dengan kemajuan pendidikan dan kebutuhan guru yang semakin meningkat, baik dalam mutu maupun jumlahnya. Secara gamblang dapat kita lihat, bahwa program pendidikan guru mendapat prioritas pertama dalam program pembangunan pendidikan dinegara kita. Makanya dibutuhkan kompetensi profesional dari seorang guru, khususnya guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran yang efektif dan efisien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Maksud Kompetensi profesional Guru PAI?
2. Bagaimana Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru?
3. Apa Saja Ruang lingkup Kompetensi Profesional Guru PAI?
4. Apa Yang Dibutuhkan Seorang Guru Agar Menjadi Pendidik Yang Profesional?
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI
Kata profesional berasal dari profesi yang artinya menurut Syafruddin Nurdin, diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai prangkat dasar untuk di implementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.[1] Sedang persyaratannya menurut Uzer Usman adalah:
1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.
2. Menemukan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
3. menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan.
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
6. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
7. Memiliki klien/objek layanan yang tetap, seperti guru dengan muridnya.
8. Diakui oleh masyarakat, karena memang jasanya perlu dimasyarakatkan.[2]
Dari pengertian di atas, bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut, profesi juga memerlukan keterampilan melalui ilmu pengetahuan yang mendalam, ada jenjang pendidikan khusus yang mesti dilalui sebagai sebuah persyaratan.
Dari keterangan di atas kemudian diajukan pertanyaan “lalu apakah professional itu?” Untuk memberikan kesimpulan dari pengertian profesional sedikitnya menurut Harefa ada tiga belas indikator sehingga seseorang dikatakan sebagai profesional yaitu:
1. bangga pada pekerjaan, dan menunjukkan komitmen pribadi pada kualitas.
2. berusaha meraih tanggunjawab.
3. mengantisipasi, dan tidak menunggu perintah, mereka menunjukkan inisiatif.
4. mengerjakan apa yang perlu dikerjakan untuk merampungkan tugas.
5. melibatkan diri secara aktif dan tidak sekedar bertahan pada peran yang telah ditetapkan untuk mereka.
6. selalu mencari cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih mudah bagi orang-orang yang mereka layani.
7. ingin belajar sebanyak mungkin.
8. benar-benar mendengarkan kebutuhan orang-orang yang mereka layani.
9. belajar memahami dan berfikir seperti orang-orang yang mereka layani sehingga bisa mewakili mereka ketika orang-orang itu tidak ada di tempat.
10. mereka adalah pemain tim.
11. bisa dipercaya memegang rahasia.
12. jujur bisa dipercaya dan setia.
13. terbuka terhadap kritik-kritik yang membangun mengenai cara meningkatkan diri.[3]
Dari indikator yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa professional itu adalah seseorang yang dipercaya memiliki kemampuan khusus untuk melakukan satu bidang kerja dengan hasil kualitas yang tinggi berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya tentang objek pekerjaannya tersebut.
Jika disandangkan kata profesional kepada guru, maka menurut Danim, “guru profesional adalah guru yang memiliki kompotensi tertentu sesuai dengan persaratan yang dituntut oleh profesi keguruan”[4] Kalau begitu guru profesional adalah guru yang senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar, serta senantiasa mengembangkannya kemampuannya secara berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya. Dengan cara demikian menurut Uzer Usman
“Dia akan memperkaya diri dengan berbagai ilmu pengetahuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dalam intraksi belajar mengajar sehingga dengan kemampuannya baiki dalam hal metode mengajar, gaya mengajar ataupun penyampaian materi pelajaraan bisa menyukseskan intraksi belajar mengajar atau pun proses belajar mengajar”.[5]
2. PENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PAI
Sebagaimana layaknya makna profesional bagi guru umum, maka guru agama pun mestilah seorang profesional. Seperti kesimpulan di atas bahwa guru profesional adalah guru yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang pendidikan. Kemampuan atau kompotensi mempunyai kaitan yang erat dengan intraksi belajar mengajar dalam proses pembelajaran. Dimana seseorang guru akan ragu-ragu menyampaikan meteri pelajaran jika tidak dibarengi dengan kompetensi seperti penguasaan bahan, begitu juga dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tidak sesuai dengan materi akan menimbulkan kebosanan dan mempersulit pemahaman belajar siswa. Dengan demikian profesionalitas seseorang guru sangat mendukung dalam rangka merangsang motivasi belajar siswa dan sekaligus tercapainya intraksi belajar mengajar sebagai mestinya.
“Proses intraksi belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas timbal balik yang langsung dalam situasi pendidkan untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi guru dengan siswa bukan hanya dalam penguasaan bahan ajran, tetapi juga dalam penerimaan nilai-nilai, pengembangan sikap serta mengatasi kesulitaan-kesulitan yang di hadapi oleh siswa. Dengan demikian di dalam intraksi belajar mengajar dalam rangka menimbulkan motivasi belajar siswa, guru bukan hanya saja sebagai pelatih dan pengajar tetapi juaga sebagai pendidik dan pembimbing”[6]
Kemampuan atau profesionalitas guru (termasuk guru agama) menurut Mohammad Uzer Usman meliputi hal-hal berikut ini:
1. Menguasai landasan kependidikan
- Mengenal tujuan pendidikan nasional untuk mencapai tujuan
- Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat
- Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimamfaatkan dalam proses belajar mengajar.
2. Menguasai bahan pengajaran
- Mengusai bahan pengajaran kurikulum pendidikan pendidikan dasar dan menegah
- Mengusai bahan pengayaan
3. Menyusun program pengajaran
- Menetapkan tujuan pembelajaran
- Memiliki dan mengembangkan bahan pembelajaran
- Memiliki dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai
- Memilih dan memamfaatkan sumber belajar
4. Melaksanakan program pengajaran
- Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat
- Mengatur ruangan belajar
- Mengelola intraksi belajar mengajar
5. Menilai hasil belajar mengajar yang telah dilaksanakan
- Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
- Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.[7]
Sesuai dengan kutipan di atas, maka seorang guru profesional adalah guru yang mempunyai strategi mengajar, menguasai bahan, mampu menyusun program maupun membuat penilaian hasil belajar yang tepat.
Selain hal di atas guru juga mesti memiliki kemampuan dalam membangkitkan motivasi bagi belajar siswa. Mengenai hal ini menurut Ibrahim dan Syaodih ada beberapa kemampuan yang mesti dimiliki oleh guru yaitu :
“Pertama, menggunakan cara atau metode dan media mengajar yang bervariasi. Dengan metode dan media yang bervariasi kebosanan pun dapat dikurangi atau dihilangkan. Kedua, memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan siswa. Sesuatu yang dibutuhkan akan menarik perhatian, dengan demikian akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Ketiga, Memberikan saran antara lain ujian semester, ujian tegah semester, ulangan harian dan juga kuis. Keempat, memberikan kesempatan untuk sukses. Bahan atau soal yang sulit yang hanya bisa dicapai siswa yang pandai. Agar siswa yang kurang pandai juga bisa maka diberikan soal yang sesuai dengan kepandainnya. Kelima, diciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam hal ini di lakukan guru dengan cara belajar yang punya rasa persahabatan, punya humor, pengakuan keberadaan siswa dan menghindari celaan dan makian. Keenam, Mengadakan persaingan sehat melalui hasil belajar siswa. Dalam persaingan ini dapat diberikan pujian, ganjaran ataupun hadiah.”[8]
Seorang guru Agama yang profesional hendaknya berusaha untuk menarik minat belajar siswa, walaupun pada kenyataannya tidak semua materi yang di sampaikan oleh guru disukai siswa. Tetapi disinilah tugas guru memahami sifat, mental, minat dan kebutuhan siswa agar dia bisa memberikan bimbingan dan pelajaran dengan sebaik-baiknya untuk menarik minat siswa. Beberapa cara membangkitkan minat belajar siswa, yaitu :
a. Mengajar dengan cara menarik.
b. Mengadakan selingan yang sehat.
c. Menggunakan alat peraga
d. Sedapat mungkin mengurangi / menghilangkan sesuatu yang menyebabkan perhatian yang tak perlu.
e. Dapat menunjukkan kegunaan bahan pelajaran yang di berikan
f. Berusaha mengadakan hubungan antara apa yang sudah ada diketahui murid dengan yang akan diketahuinya[9]
Bila profesionalitas guru yang memiliki indikator seperti diatas direalisasikan di dalam intraksi belajar mengajar maka siswa akan aktif mengikuti interaksi belajar mengajar, menyelesaikan tugas –tugas dengan penuh kesadaran, mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Pada kondisi yang seperti itu maka kesuksesan belajar dapat tercapai secara maksimal.
3. RUANG LINGKUP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI
Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru, secar umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagi berikut:
A .Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya.
B. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik.
C. Mampu menangani dan mengembankan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.
D. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.
E. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan.
F. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.
G. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.
H. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.
Sedangkan secara lebih khusus, kompetensi profesional guru dapat dijabarkan sebagai berikut:
A. Memahami Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi:
1.Standar isi
2.Standar proses
3.Standar kompetensi kelulusan
4.Standar pendidik dan tenaga kependidikan.
5.Standar sarana dan prasarana
6.Standar pengelolaan
7.Standar pembiayaan
8.Standar penilaian pendidikan
B. Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu meliputi:
1.Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD)
2.Mengembangkan silabus
3.Menyusun rencana pelaksanaan pembelajara (RPP)
4.Melaksanakan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik
5.Menilai hasil belajar
6.Menilai dan memperbaiki KTSP sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan perkembangan zaman
C. Menguasai materi standar, yang meliputi:
1.Menguasai bahan pembelajaran (bidang studi)
2.Menguasai bahan pendalaman (pengayaan)
D .Mengelola program pembelajaran, yang meliputi:
1.Merumuskan tujuan
2.Menjabarkan kompetensi dasar
3.Memilih dan menggunakan metode pembelajaran
4.Memilih dan menyusun prosedur pembelajaran
5.Melaksanakan pembelajaran
E. .Mengelola kelas, yang meliputi:
1.Mengatur tata ruang kelas untuk pembelajaran
2.Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif
F. Menggunakan media dan sumber pembelajaran, yang meliputi:
1.Memilih dan menggunakan media pembelajaran
2.Membuat alat-alat pembelajaran
3.Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka pembelajaran
4.Mengembangkan laboratorium
5.Menggunakan perpustakaan dalam pembelajaran
6.Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
G. Menguasai landasan-landasan kependidikan, yang meliputi:
1.Landasan filosofis
2.Landasan psikologis
3.Landasan sosiologis
H. Memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik, yang meliputi:
1.memahami fungsi pengembangan peserta didik
2.Menyelanggarakan ekstrakurikuler dalam rangka pengembangan peserta didik
3.Menyelenggarakan bimbingan dan konseling dalam rangka pengembangan peserta didik
I. Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, yang meliputi:
1. Memahami penyelenggaraan administrasi sekolah
2. Menyelenggarakan administrasi sekolah
J. Memahami penelitian dalam pembelajaran, yang meliputi:
4.Mengembangkan rancangan penelitian
5.Melaksanakan penelitian
6.Menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
K. Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pembelajaran.
1.Memberikan contoh perilaku keteladanan
2.Mengembangkan sikap disiplin dalam pembelajaran
L. Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan
1.Mengembangkan teori-teori kependidikan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik
2.Mengembangkan konsep-konsep dasar kependidikan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik
M. Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individu, yang meliputi:
1.Memahami strategi pembelajaran individual
2.Melaksanakn pembelajaran individual[10]
4. KOMPETENSI PROFESIONAL BERSIFAT PSIKOLOGIS
Dalam menjalankan kemampuan profesionalnya, guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan (kompetensi) yang bersifat psikologis, meliputi:
A. Kompetensi Kognitif Guru
Secara kognitif, guru hendaknya memiliki kapasitas kognitif tinngi yang menunjang kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.hal utama yang dituntut dari kemampuan kognitif ini adalah adanya fleksibilitas kognitif (keluwesan kognitif). Ini ditandai oleh adanya keterbukaan guru dalam berfikir dan beradaptasi.ketika mengamati dan mengenali suatu objek atau situasi tertentu, guru yang fleksibel selalu berfikir kritis (berfikir dengan penuh pertimbangan akal sehat).
Bekal pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menunjang profesinya secara kognitif menurut Muhibbinsyah (1997) meliputi 2 kategori yaitu :
1. Ilmu pengetahuan kependidikan yaitu ilmu pengetahuan yang diperlukan dalam menunjang proses belajar mengajar baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Yang dikatagorikan ilmu pengetahuan kependidikan antara lain ilmu pendidikan, psikologi pendidikan, administarasi pendidikan, metode pembelajaran, tehnik evaluasi, dan sebagainya.

2. ilmu pengetahuan materi bidang studi yaitu meliputi semua bidang studi yang akan menjadi keahlian atau pelajaran yang akan diajarkan oleh guru.[11]
B. Kompetensi Afektif Guru
Secara efektif guru hendaknya memiliki sikapdan perasaan yang menunjang proses pembelajaran yang dilakukannya, baik terhadap orang lain terutama maupun terhadap dirinya sendiri. Terhadap orang lain khususnya terhadap anak didik guru hendaknya memiliki sikap dan sifat empati, ramah dan bersahabat.Dengan adanya sifat ini, anak didikmerasa dihargai, diakui keberadaannya sehingga semakin menumbuhkan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya pembelajaran dapat memberikan hasil yang optimal.
Terhadap dirinya sendiripun guru hendaknya juga memiliki sikap positif sehingga pada akhirnya dapat membantu optimalisasi proses pembelajaran. Keadaan efektif yang bersumber dari diri guru sendiri yang menunjang proses pembelajaran antara lain konsep diri yang tinggi dan efikasi diri yang tinggi berkaitan dengan profesi guru yang digelutinya. Ditinjau dari konsep dirinya, guru yang memiliki konsep diri tinggi cenderung memberikan penilaian positif terhadap dirinya sehingga pada akhirnya memberikan sumbangan positif terhadap proses pembelajaran yang dilakukan.Guru yang memiliki konsep diri tinggi umumnya memiliki keberanian untuk mengajak, mendorong, dan membantu siswanya sehingga lebih maju.

C. .Kompetensi Psikomotor Guru
Kompetensi psikomotor seorang guru merupakan ketrampilan atau kecakapan yang bersifat jasmaniah yang dibutuhkan oleh guru untuk menunjang kegiatan profesionalnya sebagai guru. Kecakapan psikomotor ini meliputi kecakapan psikomotor secara umum dan secara khusus. Secara umum direfleksiksan dalam bentuk gerakan dan tindakan umum jasmani guru seperti duduk, berdiri, berjalan, berjabat tangan dan sebagainya. Secara khusus kecakapan psikomotor direfleksiksn dalam bentuk ketrampilan untuk mengekspresikan diri secara verbal maupun nonverbal.[12]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Guru adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembibingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.dengan demikian seorang Guru Agama harus memiliki kompetensi profesional yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional tersebut, dan mampu dan setia mengembangkan profesinya menjadi anggota organisasi profesional pendidikan.
B. SARAN
Bagi seorang Guru hendaklah memiliki kompetensi profesional seperti yang dijelaskan diatas, dan direalisasikan di dalam intraksi belajar mengajar maka siswa akan aktif mengikuti intraksi belajar mengajar, menyelesaikan tugas –tugas dengan penuh kesadaran, mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Pada kondisi yang seperti itu maka kesuksesan belajar dapat tercapai secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Syafruddin Nurdin, Guru Profesinal dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002)
Ø Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002 )
Ø Andrias Harefa, Membangkitkan Roh Profesionalisme, (Jakarta: Gramedia: 1999)
Ø Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 1994)
Ø R. Ibrahim, Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran, (Jaakarta : Rineka Cipta, 1996)
Ø Team Didaktik Metodik KurikulumIKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Jakarta : Raja Grafindo persada, 1993)
Ø S.Mulyasa .E,Mpd .Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung : Remaja Rosda Karya,2007)
Ø Sugiarto.dkk.Psikologi Pendidikan.(Yogyakarta:UNY Press,2007)

[1] Syafruddin Nurdin, Guru Profesinal dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), h.. 16.
[2] Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002 ), h..15.
[3] Andrias Harefa, Membangkitkan Roh Profesionalisme, (Jakarta: Gramedia: 1999), h. 22-23
[4] Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 1994), h..53.
[5]Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002 ), h..9.
[6] R. Ibrahim, Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran, (Jaakarta : Rineka Cipta, 1996), h. .33-34
[7] Muhammad Uzer Usman op. cit., h.. 18-19.
[8] R. Ibrahim, Nana Syaodih S., op. cit., h..28
[9] Team Didaktik Metodik KurikulumIKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Jakarta : Raja Grafindo persada, 1993), h.. 23.
[10] S. Mulyasa.E,Mpd .2007.Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung:PT Remaja Rosda Karya.
[11] Sugiarto.dkk.2007.Psikologi Pendidikan .yogyakarta:UNY Press.
[12] S. Mulyasa.E,Mpd .2007.Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung:PT Remaja Rosda Karya.

Minggu, 24 April 2011

Kenapa Kamu Selingkuh ??


Pingin berbagi pengalaman saya sebagai 'mantan' yang tidak suka selingkuh.hehehe kebalik nggak ya?? Hahaha, biarin ah. Namanya pengalaman kan berarti yang sudah berlalu, intinya sekarang mau berubah menjadi yang 'lebih baik'. Hhhmmm, sok kealiman bangat ya??
Yuk kita mulai…..
Sejak awal kita pacaran, niatnya ya sama satu orang itu saja(awal lho). Di perjalanan, tiba-tiba kesambar petir, hehehe. maksudnya ketemu orang lain yang cocok dan akhirnya semakin dekat dengan kita. Tapi kedekatan ini senantiasa kita sembunyikan dari pacar. dan akhirnya terjadilah perselingkuhan.(wah, kasihan bangat pacarmu)…
sebelum saya panjang lebar menarikan jemari untuk membahas tentang selingkuh, lebih dulu saya perlu perjelas, perselingkuhan disini bukan selingkuh dalam rumah tangga, tapi selingkuhnya anak mudah (pacaran), karena saya sendiri belum pernah merasakan bagaimana berselingkuh dalam rumah tangga (mudah-mudahan gak bakal).hehehe masih bujang broo..!!!
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, selingkuh adalah ''tidak berterus terang, tidak jujur, suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, curang, main serong''. Terus apa sih yang dimaksud dengan selingkuh itu? Selingkuh disini dapat diartikan sebagai keadaan ketika seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan komitmennya. Maksudnya, saat dua orang menjalin hubungan (pacaran), mereka punya komitmen untuk menjaga hubungan tersebut. Misalnya, kita janji kepada pacar untuk tidak berdua-duaan dengan cewek lain salain dia, tidak akan jalan bareng sama cewek lain selain dia, tidak akan merindui apalagi kalau sampai menjalin hubungan spesial dengan cewek lain. Nah jika komitmen itu terabaikan, itu sudah bisa dibilang selingkuh..
Terus selingkuh juga dibagi dua, yaitu selingkuh fisik dan emosional atau perasaan. Selingkuh fisik itu kita melakukan kontak fisik dengan lawan jenis, seperti pelukan, ciuman, pegangan tangan sama orang yang bukan pacar kita. Sedangkan selingkuh emosional atau selingkuh perasaan misalnya perasaan kita terhadap orang lain yang bukan pacar kita. Seperti, rindu, kangen, ‘pingin’ ketemu sama orang yang bukan pacar kita.
Tapi maaf, saya bukan menghakimi orang yang rindu sama orang lain itu terus saya katakan selingkuh, sebenarnya itu wajar-wajar saja selama kita tidak punya niat untuk menghianati pacar kita. Bisa saja kita rindu, kangen sama orang itu, karena dia memang sahabat kita, orang yang selalu membantu kita, atau apalah. tapi maksud saya bukan itu. dan selingkuh yang saya maksudpun bukan selingkuh dari status pacaran itu sendiri, tapi dari perasaan dan tindakan yang kita lakukan dengan orang yang bukan pacar kita. Kenapa begitu?? Karena ada orang yang sudah menjalani hubungan dengan orang lain tapi statusnya bukan pacaran, seperti TTM (teman tapi mesrah), HTS ( hubungan tanpa status), dan ada juga istilah SEPHIA (Selingkuh tapi Khianat).
Terus mana yang paling menyakitkan jika pasangan kita selingkuh?. Kalau menurut saya pribadi cowok akan lebih kecewa kalau pasangannya melakukan selingkuh fisik. Sementara cewek bakal lebih kecewa lagi kalau pasangannya melakukan selingkuh emosional. Sebab, hampir semua cewek ingin pasangannya selalu ada di sampingnya dan tidak ingin berbagi perasaan dengan orang lain.benar ngak?? Hayo ngaku…hehehehe
Terus Jika ditanya KENAPA KAMU SELINGKUH ?? Jawaban yang akan kita dapatkanpun berbeda-beda. Dan tentu Ini perlu diantisipasi, khususnya bagi seorang cewek yang tidak ingin pasangannya selingkuh. (ahaa? Porasa tingoli,hahaha).
1. Rutin bertemu
Seorang yang rutin bertemu, kadang akan membuahkan satu hubungan dan ujung-ujungnya selingkuh, atau yang lebih ngettrennya kita kenal dengan istilah CINLOK (cinta lokasi). Kadang kita tidak punya niat sebelumnya untuk menduakan pacar kita, tapi karena kedekatan dengan orang yang selalu bertemu dengan kita, seperti teman kampus, teman kerja, maka tanpa direncanakan sebelumnya, kita akan jatuh cinta dan akhirnya selingkuh deh atau SEPHIA ‘setia tapi khianat’.
2. Mebuktikan kehebatan
seorang cowok akan merasa bangga jika dia mempunyai cewek lebih dari satu, misalnya dikalangan teman-temannya dia akan dikatakan hebat atau apalah. Tapi kadang seorang tipe cowok kaya gini, sekalipun dia selingkuh, tapi tetap ada yang paling spesial dihatinya.
3. Sering dicurigai
Seorang cowok kadang dia tidak tahan jika terus dicurigai, lagi selingkuh, lagi punya cewek selain dia. Dengan tindakan seperti ini kadang malah akan jadi musibah bagi seorang cewek, karena jika pacar kita dicurigai, dituduh, malah akan jadi titik balik bagi dia untuk selingkuh. Kata si Wali “jangan kau tuduh aku, tuduh aku selingkuh, sadarkah ucapanmu adalah doamu, jangan kau tuduh aku, tuduh aku selingkuh, sadarkah tuduhanmu akhirnya yang ajariku tuk selingkuh’’.
4. Adanya kesempatan
Adanya kesempatan mungkin hampir sama dengan yang diatas. Orang kadang tidak punya niat untuk selingkuh, tapi jika ada kesempatan ya ngak disia-siain deh, “kucing mana yang gak mau ikan’’. Godaan memang bisa datang kapan saja, apalagi bagi lelaki MATA KERANJANG. Hohohoho…
Untuk cewek-cewek yang tidak ingin pacarnya selingkuh, jangan lupa banyak-banyak berdoa, biar pacarnya nggak main serong…hehehe

mato ibra...