Foto Ama Calon Istri

Ni Foto saya ama calon istri lagi jalan-jalan ke Paris, (Parangtritis). seru, asik, dan bahagia pastinya,hehehe.

Foto Nikah 23 Agustus 2012

Hari Ini, waktu saya ijab Qobul, katanya duniapun ikut tersenyum :)

Foto nikah, foto bareng sepupu

Ni sepupu-sepupu saya yang sering Nge Jailin Hatinya wanita, :D

Lagi Di Ait terjun dekat Ketep

Nih Foto di air terjun dekat ketep, namanya lupa.hehe

Seru-Seruan di Pantai Bareng Sahabat

Nih Foto satu kekejaman yang pernah terjadi diDunia, di Kubur Hidup-hidup ama Duo Lati,hahaha

Jumat, 18 Mei 2012

KORUPTOR INDONESIA vs KORUPTOR MALAYSIA

Seorang pejabat asal Indonesia, sebut saja namanya Wibowo, mendapat undangan dari seorang pejabat pemerintah Malaysia.

Saat tiba di Malaysia, Wibowo dijamu, dihibur dan kemudian diajak mengelilingi rumah megah milik sang tuan rumah.

Saat ngobrol, Wibowo iseng-iseng bertanya, "Wah kamu pejabat biasa, tapi kok bisa punya rumah megah begini ya?

Sang pejabat Malaysia ini pun tersenyum, lalu mengajak Wibowo ke dekat jendela dan menunjuk keluar, "Kamu lihat jembatan besar di sebelah sana?", ucapnya.

Wibowo mengangguk. "Nah, dari proyek jembatan itu saja aku dapat 10 persen", katanya sambil mengedipkan mata dan menepuk dadanya. Wibowo mengangguk-angguk.

Sebulan kemudian, pejabat dari Malaysia itu melakukan kunjungan balasan ke Indonesia. Setelah menikmati jamuan dan hiburan, sang pejabat Malaysia itu diajak ke rumah Wibowo. Dia sangat terkejut melihat rumah Wibowo yang bagaikan istana raja. Villa megah lengkap dengan kolam renang, lapangan tenis, helipad dan lapangan golf pribadi serta sembilan mobil mewah.

"Wah kamu pejabat biasa tapi kamu lebih hebat! Rumah kamu kayak istana begini? Jauh lebih megah dibanding rumah saya", kata pejabat asal Malaysia tersebut sambil terheran - heran.

Wibowo kemudian mengajaknya ke dekat jendela, lalu menunjuk keluar sambil berkata, "Kamu lihat gedung 25 lantai disana?".

Pejabat Malaysia ini pun mencari gedung yang ditunjukkan Wibowo, tetapi dia tetap tidak melihatnya. "Mana? Gak ada gedung kok disana?".

Wibowo mengedipkan mata sambil menepuk dada, "Ya gak ada, wong duitnya 100 persen masuk ke kantong saya.!

Jumat, 04 Mei 2012

Aku Cinta Persahabatan Kita

Mungkin hari kan terus berganti
waktu kan terus berlalu
Membawa buih-buih kenangan pergi menjauh
Dan kita bagaikan butiran pasir berserak di hamparan zaman
yang mengikuti kemana angin takdir berhembus
Dan mungkin oase melapukkan batu kehidupan
membuat besi menjadi karat
Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita dambakan
Walau waktu kan terus berlalu
Tapi  persahabatan sejati takkan mudah pudar dimakan waktu.

Kalianlah sahabat-sahabatku, keindahan dalam hidup
Warna-warna agung yang tercoret dalam lembar hidupku
Entah apa jadinya hidupku tanpa coretan itu yang terlihat dicanda tawa kalian
Entah apa jadinya hidupku tanpa gurauan riang kalian
yang selalu menjadi penyejuk untuk jiwaku yang beku..

Takkan ada kata yang mampu menjawab
Kita bersama karenqa apa, kita bercanda karena apa
Semua pasti tau itu adalah takdir yang tak mampu ditolak
Tuhan yang telah mempertemukan aku dengan kalian
Menghujamkan di hati kita semua rasa saling sayang


Disini satu lembaran cerita hidup telah kulalui
Kulalui bersama sahabat-sahabat cinta
Satu jalan telah terlihat di depan
Jalan yang semakin penuh dengan halang rintang dengan satu titik pasti
Persahabatan takkan pernah luntur
Mungkin kita akan bercerai-berai
Entah bagaimana kelak hidupku tanpa kalian
Namun pasti, kalianlah sahabat-sahabat terbaik yang pernah ku miliki..

Akan kukenang hari-hari bersama sahabat
Akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan
Akan kusimpan didalam hati lembaran-lembaran kerinduan sahabat
Akan kunyanyikan lagu senja ditua nanti
Kebersamaan yang akan tersimpan dalam hati…


Miharbi Tamhar

7-5-2011 06.00 pm……. Puisi makrab 2011…

Kamis, 03 Mei 2012

Suatu hari kau 'kan MENGERTI, siapa yang paling MENCINTAI

Cinta Bersemi di Pelaminan.

Lupakan! Lupakan cinta jiwa yang tidak akan sampai di pelaminan. Tidak ada cinta jiwa tanpa sentuhan fisik. Semua cinta dari jenis yang tidak berujung dengan penyatuan fisik hanya akan mewariskan penderitaan bagi jiwa. Misalnya yang dialami Nasr bin Hajjaj di masa Umar bin Khattab.

Ia pemuda paling ganteng yang ada di Madinah. Shalih dan kalem. Secara diam-diam gadis-gadis Madinah mengidolakannya. Sampai suatu saat Umar mendengar seorang perempuan menyebut namanya dalam bait-bait puisi yang dilantunkan di malam hari. Umar pun mencari Nasr. Begitu melihatnya, Umar terpana dan mengatakan, ketampanannya telah menjadi fitnah bagi gadis-gadis Madinah. Akhirnya Umar pun memutuskan untuk mengirimnya ke Basra.

Disini ia bermukim pada sebuah keluarga yang hidup bahagia. Celakanya, Nasr justru cinta pada istri tuan rumah. Wanita itu juga membalas cintanya. Suatu saat mereka duduk bertiga bersama sang suami. Nasr menulis sesuatu dengan tangannya di atas tanah yang lalu dijawab oleh seorang istri. Karena buta huruf, suami yang sudah curiga itu pun memanggil sahabatnya untuk membaca tulisan itu. Hasilnya: aku cinta padamu! Nasr tentu saja malu kerena ketahuan. Akhirnya ia meninggalkan keluarga itu dan hidup sendiri. Tapi cintanya tak hilang. Dia menderita karenanya. Sampai ia jatuh sakit dan badannya kurus kering. Suami perempuan itu pun kasihan dan menyuruh istrinya untuk mengobati Nasr. Betapa gembiranya Nasr ketika perempuan itu datang. Tapi cinta tak mungkin tersambung ke pelaminan. Mereka tidak melakukan dosa, memang. Tapi mereka menderita. Dan Nasr meninggal setelah itu.

Itu derita panjang dari sebuah cinta yang tumbuh dilahan yang salah. Tragis memang. Tapi ia tak kuasa menahan cintanya. Dan ia membayarnya dengan penderitaan hingga akhir hayat. Pastilah cinta yang begitu akan menjadi penyakit. Sebab cinta yang ini justru menemukan kekuatannya dengan sentuhan fisik. Makin intens sentuhan fisiknya, makin kuat dua jiwa saling tersambung. Maka ketika sentuhan fisik jadi mustahil, cinta yang ini hanya akan berkembang jadi penyakit.

Itu sebabnya Islam memudahkan seluruh jalan menuju pelaminan. Semua ditata sesederhana mungkin. Mulai dari proses perkenalan, pelamaran, hingga, hingga mahar dan pesta pernikahan. Jangan ada tradisi yang menghalangi cinta dari jenis yang ini untuk sampai ke pelaminan. Tapi mungkin halangannya bukan tradisi. Juga mungkin tidak selalu sama dengan kasus Nasr. Kadang-kadang misalnya, karena cinta tertolak atau tidak cukup memiliki alasan yang kuat untuk dilanjutkan dalam sebuah hubungan jangka panjang yang kokoh.

Apapun situasinya, begitu peluang menuju pelaminan tertutup, semua cinta yang ini harus diakhiri. Hanya di sana cinta yang ini absah untuk tumbuh bersemi: di singgasana pelaminan.

Percayalah, Suatu hari kau 'kan MENGERTI, siapa yang paling MENCINTAI. .

Cinta Bersemi di Pelaminan, Serial Cinta.