Foto Ama Calon Istri

Ni Foto saya ama calon istri lagi jalan-jalan ke Paris, (Parangtritis). seru, asik, dan bahagia pastinya,hehehe.

Foto Nikah 23 Agustus 2012

Hari Ini, waktu saya ijab Qobul, katanya duniapun ikut tersenyum :)

Foto nikah, foto bareng sepupu

Ni sepupu-sepupu saya yang sering Nge Jailin Hatinya wanita, :D

Lagi Di Ait terjun dekat Ketep

Nih Foto di air terjun dekat ketep, namanya lupa.hehe

Seru-Seruan di Pantai Bareng Sahabat

Nih Foto satu kekejaman yang pernah terjadi diDunia, di Kubur Hidup-hidup ama Duo Lati,hahaha

Kamis, 26 Mei 2011

Meningkatkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI


KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji-pujian bagi Allah pemelihara sekalian alam. Tak lupa shalawat serta salam senangtiasa tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW atas keluarganya, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Puji syukur kita panjantkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, taufik, inayah serta hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan makalah Individu mata kuliah Ilmu pendidikan Islam ini dengan baik tanpa suatu halangan apapun. Ucapan terima kasih juga Saya sampaikan kepada:
1. Dr.Tasman Hamami, MA. selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
2. Teman-teman yang telah membantu dan mendukung hingga selesainya makalah ini.
Saya juga berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi sahabat-sahabat mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan mudah-mudahan dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan keberhasilan belajar pada masa yang akan datang.“Tiada gading yang tak retak, tiada kesempurnaan kecuali hanya milik Allah semata”. Dengan senang hati, penulis menanti kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini.Akhir kata, semoga rahmat Allah SWT dan berkah-Nya senangtiasa tercurahkan kepada kita semua.Amiin.
Yogyakarta, Mei 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………....
BAB I :PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG…………………………………………………………………..
RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………..
BAB II: PEMBAHASAN
PENGERTIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI………………………
MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PAI……………………………………
RUANG LINGKUP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI…………………
KOMPETENSI PROFESIONAL BERSIFAT PSIKOLOGIS……………………….
BAB III: PENUTUP
KESIMPULAN……………………………………………………………………….
SARAN………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………..........................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam setiap studi tentang ilmu kependidikan, persoalan dengan guru dan kualitas guru senantiasa disinggung, bahkan menjadi salah satu pokok bahasan yang mendapat tempat tersendiri ditengah-tengah ilmu pendidikan yang begitu luas dan kompleks. Dewasa ini perhatian itu bertambah besar sehubungan dengan kemajuan pendidikan dan kebutuhan guru yang semakin meningkat, baik dalam mutu maupun jumlahnya. Secara gamblang dapat kita lihat, bahwa program pendidikan guru mendapat prioritas pertama dalam program pembangunan pendidikan dinegara kita. Makanya dibutuhkan kompetensi profesional dari seorang guru, khususnya guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran yang efektif dan efisien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Maksud Kompetensi profesional Guru PAI?
2. Bagaimana Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru?
3. Apa Saja Ruang lingkup Kompetensi Profesional Guru PAI?
4. Apa Yang Dibutuhkan Seorang Guru Agar Menjadi Pendidik Yang Profesional?
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI
Kata profesional berasal dari profesi yang artinya menurut Syafruddin Nurdin, diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai prangkat dasar untuk di implementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.[1] Sedang persyaratannya menurut Uzer Usman adalah:
1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.
2. Menemukan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
3. menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan.
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
6. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
7. Memiliki klien/objek layanan yang tetap, seperti guru dengan muridnya.
8. Diakui oleh masyarakat, karena memang jasanya perlu dimasyarakatkan.[2]
Dari pengertian di atas, bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut, profesi juga memerlukan keterampilan melalui ilmu pengetahuan yang mendalam, ada jenjang pendidikan khusus yang mesti dilalui sebagai sebuah persyaratan.
Dari keterangan di atas kemudian diajukan pertanyaan “lalu apakah professional itu?” Untuk memberikan kesimpulan dari pengertian profesional sedikitnya menurut Harefa ada tiga belas indikator sehingga seseorang dikatakan sebagai profesional yaitu:
1. bangga pada pekerjaan, dan menunjukkan komitmen pribadi pada kualitas.
2. berusaha meraih tanggunjawab.
3. mengantisipasi, dan tidak menunggu perintah, mereka menunjukkan inisiatif.
4. mengerjakan apa yang perlu dikerjakan untuk merampungkan tugas.
5. melibatkan diri secara aktif dan tidak sekedar bertahan pada peran yang telah ditetapkan untuk mereka.
6. selalu mencari cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih mudah bagi orang-orang yang mereka layani.
7. ingin belajar sebanyak mungkin.
8. benar-benar mendengarkan kebutuhan orang-orang yang mereka layani.
9. belajar memahami dan berfikir seperti orang-orang yang mereka layani sehingga bisa mewakili mereka ketika orang-orang itu tidak ada di tempat.
10. mereka adalah pemain tim.
11. bisa dipercaya memegang rahasia.
12. jujur bisa dipercaya dan setia.
13. terbuka terhadap kritik-kritik yang membangun mengenai cara meningkatkan diri.[3]
Dari indikator yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa professional itu adalah seseorang yang dipercaya memiliki kemampuan khusus untuk melakukan satu bidang kerja dengan hasil kualitas yang tinggi berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya tentang objek pekerjaannya tersebut.
Jika disandangkan kata profesional kepada guru, maka menurut Danim, “guru profesional adalah guru yang memiliki kompotensi tertentu sesuai dengan persaratan yang dituntut oleh profesi keguruan”[4] Kalau begitu guru profesional adalah guru yang senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar, serta senantiasa mengembangkannya kemampuannya secara berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya. Dengan cara demikian menurut Uzer Usman
“Dia akan memperkaya diri dengan berbagai ilmu pengetahuan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dalam intraksi belajar mengajar sehingga dengan kemampuannya baiki dalam hal metode mengajar, gaya mengajar ataupun penyampaian materi pelajaraan bisa menyukseskan intraksi belajar mengajar atau pun proses belajar mengajar”.[5]
2. PENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PAI
Sebagaimana layaknya makna profesional bagi guru umum, maka guru agama pun mestilah seorang profesional. Seperti kesimpulan di atas bahwa guru profesional adalah guru yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang pendidikan. Kemampuan atau kompotensi mempunyai kaitan yang erat dengan intraksi belajar mengajar dalam proses pembelajaran. Dimana seseorang guru akan ragu-ragu menyampaikan meteri pelajaran jika tidak dibarengi dengan kompetensi seperti penguasaan bahan, begitu juga dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tidak sesuai dengan materi akan menimbulkan kebosanan dan mempersulit pemahaman belajar siswa. Dengan demikian profesionalitas seseorang guru sangat mendukung dalam rangka merangsang motivasi belajar siswa dan sekaligus tercapainya intraksi belajar mengajar sebagai mestinya.
“Proses intraksi belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas timbal balik yang langsung dalam situasi pendidkan untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi guru dengan siswa bukan hanya dalam penguasaan bahan ajran, tetapi juga dalam penerimaan nilai-nilai, pengembangan sikap serta mengatasi kesulitaan-kesulitan yang di hadapi oleh siswa. Dengan demikian di dalam intraksi belajar mengajar dalam rangka menimbulkan motivasi belajar siswa, guru bukan hanya saja sebagai pelatih dan pengajar tetapi juaga sebagai pendidik dan pembimbing”[6]
Kemampuan atau profesionalitas guru (termasuk guru agama) menurut Mohammad Uzer Usman meliputi hal-hal berikut ini:
1. Menguasai landasan kependidikan
- Mengenal tujuan pendidikan nasional untuk mencapai tujuan
- Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat
- Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimamfaatkan dalam proses belajar mengajar.
2. Menguasai bahan pengajaran
- Mengusai bahan pengajaran kurikulum pendidikan pendidikan dasar dan menegah
- Mengusai bahan pengayaan
3. Menyusun program pengajaran
- Menetapkan tujuan pembelajaran
- Memiliki dan mengembangkan bahan pembelajaran
- Memiliki dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai
- Memilih dan memamfaatkan sumber belajar
4. Melaksanakan program pengajaran
- Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat
- Mengatur ruangan belajar
- Mengelola intraksi belajar mengajar
5. Menilai hasil belajar mengajar yang telah dilaksanakan
- Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
- Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.[7]
Sesuai dengan kutipan di atas, maka seorang guru profesional adalah guru yang mempunyai strategi mengajar, menguasai bahan, mampu menyusun program maupun membuat penilaian hasil belajar yang tepat.
Selain hal di atas guru juga mesti memiliki kemampuan dalam membangkitkan motivasi bagi belajar siswa. Mengenai hal ini menurut Ibrahim dan Syaodih ada beberapa kemampuan yang mesti dimiliki oleh guru yaitu :
“Pertama, menggunakan cara atau metode dan media mengajar yang bervariasi. Dengan metode dan media yang bervariasi kebosanan pun dapat dikurangi atau dihilangkan. Kedua, memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan siswa. Sesuatu yang dibutuhkan akan menarik perhatian, dengan demikian akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Ketiga, Memberikan saran antara lain ujian semester, ujian tegah semester, ulangan harian dan juga kuis. Keempat, memberikan kesempatan untuk sukses. Bahan atau soal yang sulit yang hanya bisa dicapai siswa yang pandai. Agar siswa yang kurang pandai juga bisa maka diberikan soal yang sesuai dengan kepandainnya. Kelima, diciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam hal ini di lakukan guru dengan cara belajar yang punya rasa persahabatan, punya humor, pengakuan keberadaan siswa dan menghindari celaan dan makian. Keenam, Mengadakan persaingan sehat melalui hasil belajar siswa. Dalam persaingan ini dapat diberikan pujian, ganjaran ataupun hadiah.”[8]
Seorang guru Agama yang profesional hendaknya berusaha untuk menarik minat belajar siswa, walaupun pada kenyataannya tidak semua materi yang di sampaikan oleh guru disukai siswa. Tetapi disinilah tugas guru memahami sifat, mental, minat dan kebutuhan siswa agar dia bisa memberikan bimbingan dan pelajaran dengan sebaik-baiknya untuk menarik minat siswa. Beberapa cara membangkitkan minat belajar siswa, yaitu :
a. Mengajar dengan cara menarik.
b. Mengadakan selingan yang sehat.
c. Menggunakan alat peraga
d. Sedapat mungkin mengurangi / menghilangkan sesuatu yang menyebabkan perhatian yang tak perlu.
e. Dapat menunjukkan kegunaan bahan pelajaran yang di berikan
f. Berusaha mengadakan hubungan antara apa yang sudah ada diketahui murid dengan yang akan diketahuinya[9]
Bila profesionalitas guru yang memiliki indikator seperti diatas direalisasikan di dalam intraksi belajar mengajar maka siswa akan aktif mengikuti interaksi belajar mengajar, menyelesaikan tugas –tugas dengan penuh kesadaran, mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Pada kondisi yang seperti itu maka kesuksesan belajar dapat tercapai secara maksimal.
3. RUANG LINGKUP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI
Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru, secar umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagi berikut:
A .Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya.
B. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik.
C. Mampu menangani dan mengembankan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.
D. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.
E. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan.
F. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.
G. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.
H. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.
Sedangkan secara lebih khusus, kompetensi profesional guru dapat dijabarkan sebagai berikut:
A. Memahami Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi:
1.Standar isi
2.Standar proses
3.Standar kompetensi kelulusan
4.Standar pendidik dan tenaga kependidikan.
5.Standar sarana dan prasarana
6.Standar pengelolaan
7.Standar pembiayaan
8.Standar penilaian pendidikan
B. Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu meliputi:
1.Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD)
2.Mengembangkan silabus
3.Menyusun rencana pelaksanaan pembelajara (RPP)
4.Melaksanakan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik
5.Menilai hasil belajar
6.Menilai dan memperbaiki KTSP sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan perkembangan zaman
C. Menguasai materi standar, yang meliputi:
1.Menguasai bahan pembelajaran (bidang studi)
2.Menguasai bahan pendalaman (pengayaan)
D .Mengelola program pembelajaran, yang meliputi:
1.Merumuskan tujuan
2.Menjabarkan kompetensi dasar
3.Memilih dan menggunakan metode pembelajaran
4.Memilih dan menyusun prosedur pembelajaran
5.Melaksanakan pembelajaran
E. .Mengelola kelas, yang meliputi:
1.Mengatur tata ruang kelas untuk pembelajaran
2.Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif
F. Menggunakan media dan sumber pembelajaran, yang meliputi:
1.Memilih dan menggunakan media pembelajaran
2.Membuat alat-alat pembelajaran
3.Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka pembelajaran
4.Mengembangkan laboratorium
5.Menggunakan perpustakaan dalam pembelajaran
6.Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
G. Menguasai landasan-landasan kependidikan, yang meliputi:
1.Landasan filosofis
2.Landasan psikologis
3.Landasan sosiologis
H. Memahami dan melaksanakan pengembangan peserta didik, yang meliputi:
1.memahami fungsi pengembangan peserta didik
2.Menyelanggarakan ekstrakurikuler dalam rangka pengembangan peserta didik
3.Menyelenggarakan bimbingan dan konseling dalam rangka pengembangan peserta didik
I. Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, yang meliputi:
1. Memahami penyelenggaraan administrasi sekolah
2. Menyelenggarakan administrasi sekolah
J. Memahami penelitian dalam pembelajaran, yang meliputi:
4.Mengembangkan rancangan penelitian
5.Melaksanakan penelitian
6.Menggunakan hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
K. Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pembelajaran.
1.Memberikan contoh perilaku keteladanan
2.Mengembangkan sikap disiplin dalam pembelajaran
L. Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan
1.Mengembangkan teori-teori kependidikan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik
2.Mengembangkan konsep-konsep dasar kependidikan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik
M. Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individu, yang meliputi:
1.Memahami strategi pembelajaran individual
2.Melaksanakn pembelajaran individual[10]
4. KOMPETENSI PROFESIONAL BERSIFAT PSIKOLOGIS
Dalam menjalankan kemampuan profesionalnya, guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan (kompetensi) yang bersifat psikologis, meliputi:
A. Kompetensi Kognitif Guru
Secara kognitif, guru hendaknya memiliki kapasitas kognitif tinngi yang menunjang kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.hal utama yang dituntut dari kemampuan kognitif ini adalah adanya fleksibilitas kognitif (keluwesan kognitif). Ini ditandai oleh adanya keterbukaan guru dalam berfikir dan beradaptasi.ketika mengamati dan mengenali suatu objek atau situasi tertentu, guru yang fleksibel selalu berfikir kritis (berfikir dengan penuh pertimbangan akal sehat).
Bekal pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menunjang profesinya secara kognitif menurut Muhibbinsyah (1997) meliputi 2 kategori yaitu :
1. Ilmu pengetahuan kependidikan yaitu ilmu pengetahuan yang diperlukan dalam menunjang proses belajar mengajar baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Yang dikatagorikan ilmu pengetahuan kependidikan antara lain ilmu pendidikan, psikologi pendidikan, administarasi pendidikan, metode pembelajaran, tehnik evaluasi, dan sebagainya.

2. ilmu pengetahuan materi bidang studi yaitu meliputi semua bidang studi yang akan menjadi keahlian atau pelajaran yang akan diajarkan oleh guru.[11]
B. Kompetensi Afektif Guru
Secara efektif guru hendaknya memiliki sikapdan perasaan yang menunjang proses pembelajaran yang dilakukannya, baik terhadap orang lain terutama maupun terhadap dirinya sendiri. Terhadap orang lain khususnya terhadap anak didik guru hendaknya memiliki sikap dan sifat empati, ramah dan bersahabat.Dengan adanya sifat ini, anak didikmerasa dihargai, diakui keberadaannya sehingga semakin menumbuhkan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya pembelajaran dapat memberikan hasil yang optimal.
Terhadap dirinya sendiripun guru hendaknya juga memiliki sikap positif sehingga pada akhirnya dapat membantu optimalisasi proses pembelajaran. Keadaan efektif yang bersumber dari diri guru sendiri yang menunjang proses pembelajaran antara lain konsep diri yang tinggi dan efikasi diri yang tinggi berkaitan dengan profesi guru yang digelutinya. Ditinjau dari konsep dirinya, guru yang memiliki konsep diri tinggi cenderung memberikan penilaian positif terhadap dirinya sehingga pada akhirnya memberikan sumbangan positif terhadap proses pembelajaran yang dilakukan.Guru yang memiliki konsep diri tinggi umumnya memiliki keberanian untuk mengajak, mendorong, dan membantu siswanya sehingga lebih maju.

C. .Kompetensi Psikomotor Guru
Kompetensi psikomotor seorang guru merupakan ketrampilan atau kecakapan yang bersifat jasmaniah yang dibutuhkan oleh guru untuk menunjang kegiatan profesionalnya sebagai guru. Kecakapan psikomotor ini meliputi kecakapan psikomotor secara umum dan secara khusus. Secara umum direfleksiksan dalam bentuk gerakan dan tindakan umum jasmani guru seperti duduk, berdiri, berjalan, berjabat tangan dan sebagainya. Secara khusus kecakapan psikomotor direfleksiksn dalam bentuk ketrampilan untuk mengekspresikan diri secara verbal maupun nonverbal.[12]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Guru adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembibingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.dengan demikian seorang Guru Agama harus memiliki kompetensi profesional yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional tersebut, dan mampu dan setia mengembangkan profesinya menjadi anggota organisasi profesional pendidikan.
B. SARAN
Bagi seorang Guru hendaklah memiliki kompetensi profesional seperti yang dijelaskan diatas, dan direalisasikan di dalam intraksi belajar mengajar maka siswa akan aktif mengikuti intraksi belajar mengajar, menyelesaikan tugas –tugas dengan penuh kesadaran, mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Pada kondisi yang seperti itu maka kesuksesan belajar dapat tercapai secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Syafruddin Nurdin, Guru Profesinal dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002)
Ø Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002 )
Ø Andrias Harefa, Membangkitkan Roh Profesionalisme, (Jakarta: Gramedia: 1999)
Ø Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 1994)
Ø R. Ibrahim, Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran, (Jaakarta : Rineka Cipta, 1996)
Ø Team Didaktik Metodik KurikulumIKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Jakarta : Raja Grafindo persada, 1993)
Ø S.Mulyasa .E,Mpd .Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung : Remaja Rosda Karya,2007)
Ø Sugiarto.dkk.Psikologi Pendidikan.(Yogyakarta:UNY Press,2007)

[1] Syafruddin Nurdin, Guru Profesinal dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), h.. 16.
[2] Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002 ), h..15.
[3] Andrias Harefa, Membangkitkan Roh Profesionalisme, (Jakarta: Gramedia: 1999), h. 22-23
[4] Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 1994), h..53.
[5]Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002 ), h..9.
[6] R. Ibrahim, Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran, (Jaakarta : Rineka Cipta, 1996), h. .33-34
[7] Muhammad Uzer Usman op. cit., h.. 18-19.
[8] R. Ibrahim, Nana Syaodih S., op. cit., h..28
[9] Team Didaktik Metodik KurikulumIKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Jakarta : Raja Grafindo persada, 1993), h.. 23.
[10] S. Mulyasa.E,Mpd .2007.Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung:PT Remaja Rosda Karya.
[11] Sugiarto.dkk.2007.Psikologi Pendidikan .yogyakarta:UNY Press.
[12] S. Mulyasa.E,Mpd .2007.Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung:PT Remaja Rosda Karya.

Minggu, 24 April 2011

Kenapa Kamu Selingkuh ??


Pingin berbagi pengalaman saya sebagai 'mantan' yang tidak suka selingkuh.hehehe kebalik nggak ya?? Hahaha, biarin ah. Namanya pengalaman kan berarti yang sudah berlalu, intinya sekarang mau berubah menjadi yang 'lebih baik'. Hhhmmm, sok kealiman bangat ya??
Yuk kita mulai…..
Sejak awal kita pacaran, niatnya ya sama satu orang itu saja(awal lho). Di perjalanan, tiba-tiba kesambar petir, hehehe. maksudnya ketemu orang lain yang cocok dan akhirnya semakin dekat dengan kita. Tapi kedekatan ini senantiasa kita sembunyikan dari pacar. dan akhirnya terjadilah perselingkuhan.(wah, kasihan bangat pacarmu)…
sebelum saya panjang lebar menarikan jemari untuk membahas tentang selingkuh, lebih dulu saya perlu perjelas, perselingkuhan disini bukan selingkuh dalam rumah tangga, tapi selingkuhnya anak mudah (pacaran), karena saya sendiri belum pernah merasakan bagaimana berselingkuh dalam rumah tangga (mudah-mudahan gak bakal).hehehe masih bujang broo..!!!
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, selingkuh adalah ''tidak berterus terang, tidak jujur, suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, curang, main serong''. Terus apa sih yang dimaksud dengan selingkuh itu? Selingkuh disini dapat diartikan sebagai keadaan ketika seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan komitmennya. Maksudnya, saat dua orang menjalin hubungan (pacaran), mereka punya komitmen untuk menjaga hubungan tersebut. Misalnya, kita janji kepada pacar untuk tidak berdua-duaan dengan cewek lain salain dia, tidak akan jalan bareng sama cewek lain selain dia, tidak akan merindui apalagi kalau sampai menjalin hubungan spesial dengan cewek lain. Nah jika komitmen itu terabaikan, itu sudah bisa dibilang selingkuh..
Terus selingkuh juga dibagi dua, yaitu selingkuh fisik dan emosional atau perasaan. Selingkuh fisik itu kita melakukan kontak fisik dengan lawan jenis, seperti pelukan, ciuman, pegangan tangan sama orang yang bukan pacar kita. Sedangkan selingkuh emosional atau selingkuh perasaan misalnya perasaan kita terhadap orang lain yang bukan pacar kita. Seperti, rindu, kangen, ‘pingin’ ketemu sama orang yang bukan pacar kita.
Tapi maaf, saya bukan menghakimi orang yang rindu sama orang lain itu terus saya katakan selingkuh, sebenarnya itu wajar-wajar saja selama kita tidak punya niat untuk menghianati pacar kita. Bisa saja kita rindu, kangen sama orang itu, karena dia memang sahabat kita, orang yang selalu membantu kita, atau apalah. tapi maksud saya bukan itu. dan selingkuh yang saya maksudpun bukan selingkuh dari status pacaran itu sendiri, tapi dari perasaan dan tindakan yang kita lakukan dengan orang yang bukan pacar kita. Kenapa begitu?? Karena ada orang yang sudah menjalani hubungan dengan orang lain tapi statusnya bukan pacaran, seperti TTM (teman tapi mesrah), HTS ( hubungan tanpa status), dan ada juga istilah SEPHIA (Selingkuh tapi Khianat).
Terus mana yang paling menyakitkan jika pasangan kita selingkuh?. Kalau menurut saya pribadi cowok akan lebih kecewa kalau pasangannya melakukan selingkuh fisik. Sementara cewek bakal lebih kecewa lagi kalau pasangannya melakukan selingkuh emosional. Sebab, hampir semua cewek ingin pasangannya selalu ada di sampingnya dan tidak ingin berbagi perasaan dengan orang lain.benar ngak?? Hayo ngaku…hehehehe
Terus Jika ditanya KENAPA KAMU SELINGKUH ?? Jawaban yang akan kita dapatkanpun berbeda-beda. Dan tentu Ini perlu diantisipasi, khususnya bagi seorang cewek yang tidak ingin pasangannya selingkuh. (ahaa? Porasa tingoli,hahaha).
1. Rutin bertemu
Seorang yang rutin bertemu, kadang akan membuahkan satu hubungan dan ujung-ujungnya selingkuh, atau yang lebih ngettrennya kita kenal dengan istilah CINLOK (cinta lokasi). Kadang kita tidak punya niat sebelumnya untuk menduakan pacar kita, tapi karena kedekatan dengan orang yang selalu bertemu dengan kita, seperti teman kampus, teman kerja, maka tanpa direncanakan sebelumnya, kita akan jatuh cinta dan akhirnya selingkuh deh atau SEPHIA ‘setia tapi khianat’.
2. Mebuktikan kehebatan
seorang cowok akan merasa bangga jika dia mempunyai cewek lebih dari satu, misalnya dikalangan teman-temannya dia akan dikatakan hebat atau apalah. Tapi kadang seorang tipe cowok kaya gini, sekalipun dia selingkuh, tapi tetap ada yang paling spesial dihatinya.
3. Sering dicurigai
Seorang cowok kadang dia tidak tahan jika terus dicurigai, lagi selingkuh, lagi punya cewek selain dia. Dengan tindakan seperti ini kadang malah akan jadi musibah bagi seorang cewek, karena jika pacar kita dicurigai, dituduh, malah akan jadi titik balik bagi dia untuk selingkuh. Kata si Wali “jangan kau tuduh aku, tuduh aku selingkuh, sadarkah ucapanmu adalah doamu, jangan kau tuduh aku, tuduh aku selingkuh, sadarkah tuduhanmu akhirnya yang ajariku tuk selingkuh’’.
4. Adanya kesempatan
Adanya kesempatan mungkin hampir sama dengan yang diatas. Orang kadang tidak punya niat untuk selingkuh, tapi jika ada kesempatan ya ngak disia-siain deh, “kucing mana yang gak mau ikan’’. Godaan memang bisa datang kapan saja, apalagi bagi lelaki MATA KERANJANG. Hohohoho…
Untuk cewek-cewek yang tidak ingin pacarnya selingkuh, jangan lupa banyak-banyak berdoa, biar pacarnya nggak main serong…hehehe

mato ibra...

Selasa, 19 April 2011

Jika Kisah Itu Terjadi Padaku


''YAH, PERASAAN SESAL YANG MENDERA MENGULITI BEGITU SEMPURNA SETIAP SISI JIWAKU, BETAPA AKU TERGOLONG KALANGAN MANUSIA YANG BARU MERASAKAN MAKNA KEHADIRAN CINTA, KASIH SAYANG, PERHATIAN, EMPATI, RINDU, KETULUSAN, DAN KESETIAAN JUSTRU DIKALA DIA SUDAH TIDAK ADA LAGI UNTUKKU’’.(saat kucium kening beku nenek).
Kemarin aku minjem buku ketemanku, hitung-hitung menghapus kejenuhan, kegiatan sampingan yang mebuatku bosan ''ngegem dan ngenet'' dikos-kosan membuatku ingin mencari kegiatan lain. akupun berniat meminjam buku ketemanku yang memang sudah menjadi langganan aku meminjam buku. Sebenarnya sih, aku mau minjem novel tapi yang dikasih mah semacam cerita pendek tapi menarik Yang judulnya ''andai aku jalan kaki,,,, masihkah,,,,,’’. Dan cerita-cerita yang tertuang didalamnya pun semuanya bagus-bagus. Tapi ada satu cerita yang bagiku sangat–sangat mengharukan, dan membuatku sadar bahwa kita tidak bisa menyia-nyiakan orang yang menyayangi kita, kitapun akan menyadari begitu penting kehadiran mereka ketika dia telah pergi meninggalkan kita, dan kitapun akan merasakan betapa berartinya dia, betapa berartinya kasih sayang yang diberikan. Judul ceritanya ‘’saat kucium kening beku nenek’’. ceritanya sungguh sangat mengharukan, kisahnya menceritakan tentang seorang yang menyesali begitu pentingnya seorang yang dia cintai dalam kehidupannya, namun dia hanya menyia-nyiakannya, dan dia sadar betapa pentingnnya kehadiran orang yang disayanginya ketika nenek yang dicintainya itu telah pergi meninggalkan dunia yang pana ini. dia menyesal sewaktu neneknya masih ada dia hanya sibuk dengan pekerjaanya, dia menomor satukan pekerjaannya dari pada neneknya, menomor tigakan orang-orang yang dicintai, dan baru menyesali ketika orang yang dicintainya itu telah pergi meninggalkannya.
teman, sewaktu mebaca tulisan itu aku terpuruk, aku tertunduk lesu, membayangkan JIKA KISAH ITU TERJADI PADAKU, saat ini aku jauh dengan orang-orang yang aku cintai. Aku ingin selalu hadir dalam kehidupan mereka, aku tidak ingin menyia-nyiakan kehadiran mereka, aku takut sebelum aku pulang hal yang sama akan terjadi padaku. Oh, betapa sakitnya hatiku mebayangkan hal yang sama akan terjadi padaku sementara aku belum bisa membalas semua yang mereka berikan untukku, belum bisa memberikan perhatian yang lebih, belum bisa merawat mereka sakit seperti mereka merawat aku ketika sakit, belum bisa memberikan senyum kebahagiaan kepada mereka, belum bisa memberikan keberhasilan yang mereka inginkan dari kita.
sungguh jika aku harus memilih, aku lebih memilih ada didekat mereka, ada didekat orang-orang yang aku cintai, tapi aku sadar aku dituntut untuk belajar, aku dituntut untuk membalas semuanya dengan keberhasilanku, aku disini, dikejauhan tidak lain untuk membahagiakan mereka. Tapi semua berangkat dari ketakutan itu, aku takut hal itu akan terjadi sementara aku belum menyelesaikan tugasku kepada mereka, belum bisa memberikan senyum kebahagiaan itu. Aku takut dan sangat takut. Aku takut disaat merasakan cinta, kasih sayang, perhatian, rindu, ketulusan, dan kesetiaan yang begitu dalam justru dikala mereka sudah tiada.
‘’SUNGGUH, LANTARAAN KITA MENGANGGAP KASIH SAYANG, HUBUNGAN ERAT, DAN PERHATIAN MEREKA BISA KITA DAPATKAN KAPAN SAJA, KITA MENJADI BIASA UNTUK MEMBELAKANGKAN MEREKA’’
Sangat sulit kubayangkan JIKA KISAH ITU TERJADI PADAKU, Untuk orang-orang yang aku cintai, ibu, bapak, dan semua sanak familiku, aku sadar semua itu adalah rahasia ilahi, dan tidak menutup kemungkinanpun aku yang akan lebih dulu dari kalian semua. Sungguh Aku tau ini resiko seorang perantau yang jauh dari orang-orang yang mencintaiku. Tapi doaku mudah-mudahan sebelum rahasia itu terbuka, allah mengijinkanku untuk bisa bersama kalian lebih lama lagi, mengijinkanku bisa membalas semua jasa-jasa orang-orang yang telah menyayangiku. … ALLAHU RABBI,KABULKANLAH DOA-DOAKU…

Senin, 18 April 2011

Norman.. ''Ketika Gorontalo Terucap''

Fenomena Norman adalah Fenomena unik yang begitu mencuat dikalangan masyarakat saat ini, norman adalah seorang polisi dari kota gorontalo yang populer lewat jejaring sosial internet dengan Lagu lip sync-nya membawakan lagu india, bukan hanya itu tapi dia hendak menirukan gaya penyanyi aslinya Sahrukh Khan. polisi berpangkat Briptu ini rupanya hapal betul lirik ‘Chaiyya Chaiyya’. Meski hanya bibirnya yang bergerak, lip sync-nya sangat pas dan sempurna.
Polisi yang bernama lengkap norman kamaru itu menjadi super star dengan waktu singkat, videonya yang hendak menghibur temannya yang lagi bersedih itu ternyata telah mebuatnya menjadi seorang superstar dadakan, norman pun hampir setiap saat tidak luput dari pemberitaan media.
Noraman yang sudah hampir kurang lebih 11 hari di ibu kota jakarta, akan bertolak ke gorontalo pada tanggal 19-04 besok. Tapi sebelum dia bertolak ke gorontalo dia mendapat undangan dari 2 pembesar gorontalo yang ada dijakarta, yaitu pengusaha Rahmat Gobel dan Mantan gubernur gorontalo yang sekarang Menjabat sebagai menteri kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.
Norman sang superstar disambut hangat di kediaman dua orang besar ini. ketika norman datang dikediaman pak Rahmat Gobel dia ditemani oleh penyanyi asal gorontalo yang yang kemarin juga sempat terkenal dengan lagunya ‘’Andai kugayus tambunan’’ Bona Paputungan.
Pak Rahmat pun angkat bicara dan mengungkapkan rasa bangganya ‘’ saya bangga dengan norman, dia bisa mengharumkan nama gorontalo …..’’ . hal yang sama juga diungkapkan oleh mantan Gubernur fadel muhammad, hanya saja yang lebih membuat pak fadel bangga ternyata dia sudah mengenal Norman karena pernah bertugas menjaga rumahnya sewaktu dia masih menjadi gubernur digorontalo, bahkan tak hanya Norman, pak mentri kelautan itupun sesuai yang diberitakan disalah satu media televisi tadi di Acara SILET mengaku sangat mengenal betul bapak dan ibu Norman Kamaru.
''Ketika Gorontalo di ucap''….
Saya sebagai orang gorontalo asli merasa bangga, dan sangat senang sekali dengan fenomena Norman Kamaru, dia tidak hanya mengharumkan nama gorontalo tapi dia telah membuktikan bahwa gorontalo yang mungkin dianggap salah satu kota kecil bisa dikenal di seluruh nusantara ‘’hulondhalo bisa olo’’. Saya bangga ketika gorontalo disebut, saya senang dan sangat senang ketika kata gorontalo terucap. Dan saya berharap masih akan ada lagi norman-norman yang lain tapi tidak hanya dari nilai seni semata, apapun itu apalagi kalau bernilai pendidikan.

Sabtu, 16 April 2011

Umam - DIpondok Kecil

Dipondok kecil
Dipantai ombak
Berbuih putih
Beralun-alun

Di suatu hari Ayah berkata
Jaga adikmu Ayahkan pergi jauh
Kupandang wajah ayah
Dahinya kucium
Air mata mengalir hatiku pilu

Diam-diamlah sayang jangan menangis
Do`akan Ayah semoga diterima
Diam adikku sayang jangan menagis
Andai Ayah gugur do`akan biar syahid

Selamat berjuang Ayah tercinta
Kau pergi dulu Ayah ke medan juang
Kuiringi do`a moga berjaya
Beroleh kemenangan demi agama Islam

Wahai abangku kemana Ayah
Kusayang Ayah kucinta Ayah
Wahai abangku kemana Ayah
Kusayang Ayah kucinta Ayah

Duhai adikku sayang jangan menangis
Ayah-mu pergi menyambut seruan Illahi
Tapi ingatlah adikku pesanan Ayah
Berjuang dan berkorban walau diamana juang
Pada-Mu Tuhan aku bermohon
Dosa ayah-ku minta diampunkan
Berilah rahmat bantulah ia
Untuk menegakkan agama Islam
download lagunya disini

Jumat, 15 April 2011

EKSISTENSIALISME HEIDEGGER


BAB I
PENDAHULUAN
Eksistensia membuat yang ada dan bersosok jelas bentuknya, mampu berada, eksis. Oleh eksistensia kursi dapat berada di tempat. Pohon mangga dapat tertanam, tumbuh, berkembang. Harimau dapat hidup dan merajai hutan. Manusia dapat hidup, bekerja, berbakti, dan membentuk kelompok bersama manusia lain. Selama masih bereksistensia, segala yang ada dapat ada, hidup, tampil, hadir. Namun, ketika eksistensia meninggalkannya, segala yang ada menjadi tidak ada, tidak hidup, tidak tampil, tidak hadir. Kursi lenyap. Pohon mangga menjadi kayu mangga. Harimau menjadi bangkai. Manusia mati. Demikianlah penting peranan eksistensia. Olehnya, segalanya dapat nyata ada, hidup, tampil, dan berperan.
Martin Hiedegger memulai karirnya sebagai orang kristen baru. Dia memperoleh dokter di “Freiburg im Breisgau”, dan lalu ia mengikuti jejak pemikiran Husserl. Ia menyusun skripsi tentang katogori dan signifikansi dari ajaran duns Scotus’s. Ia lalu menjadi koeditor di “Jahrbuch fur philosophie und phanomenologische forscbung”. Heidegger merupakan pemikir yang ekstrim, hanya beberapa filsuf saja yang mengerti pemikiran Heidegger. Pemikiran Heidegger selalu tersusun secara sistematis. Tujuan dari pemikiran Heidegger pada dasarnya berusaha untuk menjawab pengertian dari “being”. Di dalam realitas nyata being (sein) tidak sama sebagai “being” ada pada umumnya, sesuatu yang mempunyai ada dan di dalam ada, dan hal tersebut sangat bertolak belakang dengan ada sebagai pengada. Heidegger menyebut being sebagai eksistensi manusia, dan sejauh ini analisis tentang “being” biasa disebut sebagai eksistensi manusia (dasein).



BAB II
PEMBAHASAN
1. EKSISTENSIALISME SEBAGAI FILSAFAT
Dalam kajian filsafat, benturan antar aliran akan banyak ditemui, terutama setelah satu pandangan dengan pandangan lain bertemu pada satu tema besar yang menjadi inti dari masing-masing aliran itu. Dampaknya, untuk para pemula dalam bidang ini, akan mengalami berbagai macam kebingungan karena komplektisitas dan penuh dialektika didalamnya.
Husserl telah memberikan banyak rangsangan pada para filsuf eksistensialis seperti Heidegger, Sartre, dan Merleau-Ponty. Akan tetapi arus filsafat eksistensial bergerak kearah yang berbeda dengan yang dituju oleh Husserl. Jika filsafat Husserl berurusan dengan esensia berbagai hal, para eksistensialis bergumul dengan eksistensial. Bagi sejumlah eksistensialis kontomporer, fenomenologi adalah titik keberangkatan dan fase perama dari evolusi filsafat mereka. Beberapa eksistensialis itu, membentuk hubungan yang erat dengan fenomenologi dari pada para eksistensialis lainnya. Akan tetapi, bagaimanapun, segenap eksistensialis,menerima metode fenomenologis sebagai metode yang mendasar dan sah.karena itu, boleh dikatakan bahwa para eksistensialis dalah juga fenomenolog, tetapi tidak sebaliknya.
Meskipun eksistensialisme berhutang banyak pada fenomenologi, ilham-ilhamnya yang esensial berasal dari sumber-sumber yang lain, yakni pemikiran-pemikiran Kierkegaard dan friedrich Nietz (1844-1900), bahkan dari pada pemikir yang lebih awal. Gerakan baru ini timbul secara bersamaan dan mandiri dibeberapa negara serta menyebar dengan cepat. Persamaan iklim intelektual serta faktor-faktor dan kondisi-kondisi umum bisa menerangkan bagaimana eksistensialisme timbul dan memperoleh penerimaan dibanyak negara.
2. EKSISTENSIALISME HEIDEGGER
Martin Heidegger sepintas mungkin dinilai matematis dan kaku dalam menenun eksistensialismenya. Namun, hal tersebut sesungguhnya tidak identik dengan Martin Heidegger. Ia memiliki bangunan filosofis yang permanen dengan keterbukaannya yang luar biasa untuk mengantar filsafat pada pencarian sesuatu yang terdalam pada hal-hal lain yang berada di sekelilingnya. Hal-hal yang mengitari proses identifikasi human. Dengan demikian filsafat Heidegger adalah rangkaian arus berpikir yang tidak hanya mengetengahkan makna dari penjumlahan dalam dan luar belaka, melainkan bagaimana manusia dalam proses menjadi dan mencari arti keberadaaannya mampu memasuki ranah makna hal-hal di luar dirinya sebagai dirinya. Ekternalisasi eksistensialisme Martin Heidegger merupakan salah satu bagian dari filosofi keberadaan yang memberi ruang bagi interaksi manusia dengan hal-hal sekitar. Kalau pada Sartre interaksi itu dipenuhi oleh gaya kebebasan, maka pada Heidegger interaksi itu ditentukan oleh pemberian makna. Apa yang dimaknai di luar diri kemudian menjadi salah satu bagian yang tidak bisa dilepaskan dari eksistensi manusia sendiri. Yang di luar manusia harus bisa dicari benang merahnya dengan manusia itu sendiri. Semua yang di luar baru bermakna apabila manusia mendekatinya. Manusia mampu menjadi yang lain dengan mengembangkan pemaknaannya serentak semua yang lain yang berada di luar manusia tersebut ditarik ke dalam ranah individu, karena semua yang lain itu adalah pemenuh arti manusia sendiri. Manusia menjadi penuh karena keterhubungan ini.
Karya filsuf asal Jerman yang santer disebut sebagai bapak fenomenologi yang mengantar aras pemikiran pada gerbang post-modernisme ini juga berhasil memberi apresiasi berbeda dari ciri filsafat klasik. Kalau pada metodologi klasik segala sesuatu didekati dengan berbagai cara dan proses untuk mengetahui makna terdalam, maka pada Martin Heidegger segala sesuatu diarahkan pada usaha memberi makna pada keberadaan. Segala sesuatu ditarik pada keterhubungannya yang apa adanya, tanpa memberi titik berat pada latar pengalaman dan kejadian-kejadian yang berhubungan. “Sesuatu” dinilai berdasarkan hubungan eksternalnya, hal-hal yang mengondisikan bagaimana sesuatu itu menjadi. Pada titik ini, individu bisa menjadi yang lain tetapi pemaknaan ini harus bergema pada identifikasi keberadaannya.
Yang ada di luar manusia akan berarti jika digunakan manusia. Di dalam dirinya, “hal-hal di luar” tidak memiliki makna. Mereka baru memiliki makna jika manusia merengkuhnya seturut tujuan dan alasan mengapa mereka digunakan. Pertanyaan tentang apa itu sesuatu tidaklah lebih penting ketimbang, bagaimana sesuatu itu bernilai dalam kontrol individu tertentu.
Pada akhirnya HEIDEGGER merasa mencapai metafisika yang lengkap dan sungguh-sungguh, jadi filsafat tentang ada yang sistematis. Hal ini menjauhkannya dari pendapat KIERKEGAARD. Begitu pula berlainan benar pendapatnya, karena dari eksistensi manusia tak dilihatnya jalan kepada Tuhan. Sehingga filsafatnya cenderung mengandung pemahaman ateisme.
3. PEMIKIRAN DAN METODE HEIDEGGER
1. Ditujukan pada pemecahan konkrit masalah "berada". Sebab selama ini pengertian kita tentang itu masih "samar".
2. "Berada" hanya dapat dijawab lewat "mitologi", artinya jika dihubungkan dengan manusia dan dicari artinya dalam hubungannya dengan itu. Agar usaha itu berhasil mereka harus gunakan "fenomenologi" > sebagai metode. yang penting apa arti "berada".
3. Satu-satunya "berada" yang dengan sedirinya dapat dimengerti sebagai "berada" adalah beradanya manusia.
4. Harus dibedakan antara "sein" = barada/manusia dengan "seinde" = yang berada/benda. Benda-benda hanya "varhanden" = jika dipandang pada dirinya sendiri, hanya terletak begitu saja didepan orang tanpa adanya hubungan dengan orang itu.
5. Manusia > bberdiri sendiri tanpa mengambil tempat di tengah-tengah dunia sekitarnya. Dengan demikian berarti ia "berada" bukan "yang berada".
• Keberadaan manusia disebut "dasein" = berada di sana, di tempat. Untuk itu, manusia harus keluar dari dirinya sendiri dan berdiri di tengah-tengah segala yang berada.
• Dasein manusia disebut juga eksistensi = benda dalam dunia. Misal : kayu bakar dll.
• Secara fenomenologis : hubungan manusia dan dunianya bersifat praktis = ia sibuk dengan dunia/mengerjakan dunia (besargen=menyela-nyelakakan)
• Di dunia, manusia berbuat. Berbuat : Praktis & teoritis (manusia diam). Praktis : manusia bertemu benda-benda dan berbuat dengan benda-benda itu. contoh : kayu jadi kursi, dll.
• Dalam hidupnya dengan alam sekitar, manusia bersikap praktis. Dengan demikian, manusia sebenarnya terbuka dengan dunianya.

Keterbukaan manusia bersumber pada 3 hal :
1. Befindlicheit : kepekaan, diungkap dalam bentuk perasaan/emosi, rasa senang, kecewa, dll.
2. Verstehen : mengerti/memahami, bukan pengertian biasa tetapi yang mendalam. sadar = sadar akan "beradanya", dengan itu seluruh dunia = berarti. Ia harus buat rencana terhadap dunia harus diapakan.
3. Rade : berbicara, mewujudkan asas yang eksisensial bagi kemungkinan untuk berbicara & berkomunikasi kata berhubungan dengan arti :
• Manusia adalah makhluk yang berbicara. Sambil berbicara ia mengungkapkan diri (eksis).
• Manusia yang tidak eksis = mati.
• Mati bukan makna sebenarnya (meninggal), tapi memustahilkan segala kemungkinan dari diri kita.



DAFTAR PUSTAKA

Hendryk Misiak, Ph.d & Virginia Sexton, Ph.d. 2005. Psikologi Fenomenologi,Eksistensialisme dan humanistik. Bandung : Refika Aditama
Prof. I.R. Poedjawijatna. 1980. Pembimbing kearah alam filsafat . Jakarta : Pembangunan.
Muzairi, 2009. Filsafat-filsafat modern, Yogyakarta: Teras.